Kota Kinabalu
Kota Kinabalu (atau lebih dikenal sebagai "KK"),
[2][3] sebelumnya dikenal sebagai
Jesselton, adalah
ibukota Sabah yang terletak di
Malaysia Timur. Kota ini juga merupakan pusat pemerintahan untuk
Pantai Barat negeri Sabah. Kota ini terletak di pantai barat laut
Kalimantan menghadap
Laut Cina Selatan.
Gunung Kinabalu, yang menjadi nama dari kota ini, berada di wilayah KK, sementara
Taman Tunku Abdul Rahman,
tempat perlindungan kehidupan liar, terletak juga di sini. Sampai tahun
2010, Kota Kinabalu memiliki sekitar 452.058 jiwa penduduk sementara
daerah kabupaten
Penampang yang juga meliputi wilayah kota ini memiliki sekitar 176.667 jiwa.
[1] Jika dijumlahkan, jumlah populasi metro adalah 628.725 jiwa.
Kota ini juga merupakan tujuan wisata utama dan pintu masuk yang populer bagi wisatawan yang mengunjungi
Sabah dan juga
Kalimantan.
[4] Taman Nasional Kinabalu
terletak sekitar 90 kilometer (56 mil) dari kota ini dan ada banyak
tempat menarik bagi wisatawan di sekitar daerah ini. Kota Kinabalu juga
merupakan salah satu pusat industri dan pusat perbelanjaan di wilayah
Malaysia Timur. Kedua faktor ini membuat Kota Kinabalu menjadi salah satu kota yang paling cepat berkembang di
Malaysia.
[5][6]
Sejarah
Pada akhir tahun 1800-an,
Perusahaan Borneo Utara Inggris (SBUB) mulai mendirikan koloni di seluruh
Kalimantan Utara.
[7][8] Pada tahun 1882, Perusahaan ini telah mendirikan sebuah pemukiman kecil di daerah yang dikenal sebagai
Teluk Gaya yang dihuni oleh suku
Bajau.
[9] Pemukiman pertama adalah di
Pulau Gaya.
[2] Namun pada tahun 1897, pemukiman pertama ini dibakar dan dihancurkan oleh pejuang kebebasan Bajau, yaitu
Mat Salleh.
[10]
Charles Jessel, wakil ketua
SBUB pada saat itu, asal nama kota
Jesselton diambil dari namanya.
Setelah kehancuran Pulau Gaya,
SBUB memutuskan untuk memindahkan pemukiman ke daratan yang lebih mudah dipertahankan seperti di
Teluk Alternatif (kini
Teluk Sepanggar) pada tahun 1898, namun ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.
[11]
Pada tahun 1899, Mr Henry Walker, Komisaris Tanah mengidentifikasi
sebuah wilayah dengan luas 30 acre (12 ha) sebagai pengganti Teluk
Alternatif.
[12]
Sebuah desa nelayan yang bernama
Api-Api (lihat
Nama asal di bawah) akhirnya dipilih karena posisinya yang dekat dengan
Layanan Kereta Api Borneo Utara dan merupakan pelabuhan alam yang terlindung dari angin.
[2] Pusat administrasi yang baru ini dinamakan
Jesselton[13] sesuai dengan nama Tuan
Charles Jessel, yang merupakan Wakil Ketua
SBUB pada saat itu.
[14]
Akhirnya,
Jesselton menjadi sebuah pos perdagangan utama di wilayah Borneo Utara, dengan perdagangan
karet,
rotan,
madu, dan lilin menjadi komoditas utama.
[2][15] Kereta api sudah digunakan untuk mengangkut barang-barang ke pelabuhan Jesselton.
[15] Perlawanan orang Melayu dan
Bajau
pada waktu itu tidak begitu signifikan, dan perusahaan juga bekerja
keras untuk melawan ancaman bajak laut yang telah lama terjadi di
wilayah ini.
Kota ini telah
dibumihangus oleh pihak
Inggris ketika
Perang Dunia Kedua untuk mencegah kejatuhan ke tangan
Jepang.
[9][2] Setelah
akuisisi Borneo oleh Jepang, kota ini kembali dinamakan
Api-Api.
Beberapa pemberontakan terhadap pemerintahan
tentara Jepang sempat terjadi di
Api-Api. Satu pemberontakan besar yang terjadi pada 10 Oktober 1943 oleh
Gerilyawan Kinabalu
yang merupakan penduduk pribumi. Tentara Jepang menghentikan
pemberontakan ini setelah pemimpinnya, Albert Kwok, ditangkap dan
dibunuh pada tahun 1944.
[16][17]
Pada tahap akhir perang, kota ini sekali lagi dihancurkan oleh
tentara Sekutu dengan pengeboman siang dan malam dalam waktu lebih dari
enam bulan sebagai bagian dari
Kampanye Borneo pada tahun 1945.
[9][2] Sebagai akibat dari aksi ini, hanya tiga bangunan yang tetap berdiri.
[9][2] Perang di Borneo Utara berakhir dengan penyerahan diri resmi Angkatan Darat Jepang ke-37 oleh Letjen Baba Masao di
Labuan pada 10 September 1945.
[18]
Setelah perang berakhir,
SBUB
kembali untuk mengatur Jesselton tetapi tidak mampu untuk membiayai
biaya rekonstruksi yang sangat besar. Mereka menyerahkan pengawalan
Borneo Utara ke
Mahkota Inggris
pada 15 Juli 1946. Pemerintah kolonial baru telah dipilih untuk
membangun kembali Jesselton sebagai pusat pemerintahan baru, selain
Sandakan yang juga telah hancur sewaktu perang.
[19]
Pada periode 1948-1955, sebuah Rencana Rekonstruksi dan Pembangunan untuk Borneo Utara telah didirikan oleh pemerintah
Inggris.
[20] Pemerintah Inggris telah menyetujui dana sebesar
£6.051.939 dengan perincian
£2.232.882 untuk pembangunan kembali dan
£3.819.057 untuk proyek-proyek baru.
[20]
Jalan telah dibangun, pelabuhan dibersihkan dan bandara diperbaiki.
Rekonstruksi pekan dan sektor pertanian juga diberi perhatian. Roy
Edgardo Parry, Direktur Pendidikan pertama, telah ditunjuk untuk
mempersiapkan rencana lima tahun untuk pengembangan pendidikan.
[20]
Saat Borneo Utara bersatu dengan
Serawak,
Singapura dan
Federasi Malaya untuk membentuk
Federasi Malaysia pada tahun 1963, negara ini berubah nama dan dikenal sebagai Sabah, dengan Jesselton tetap sebagai pusat pemerintahan utama.
[9]
Jesselton sebagai kota diubah namanya menjadi Kota Kinabalu pada 30
September 1968 dan menerima status kota dari pemerintah Malaysia pada 2
Februari 2000.
[9]
Etimologi
Kota Kinabalu berasal dari nama
Gunung Kinabalu, yang terletak sekitar 50 kilometer ke arah timur laut kota.
Kinabalu berasal dari nama
Aki Nabalu yang bermaksud "tempat yang dihormati".
Aki pula bermaksud "nenek moyang" atau "datuk", dan
Nabalu adalah nama untuk gunung dalam
bahasa Dusun.
[21] Terdapat juga sumber yang mengatakan bahwa istilah ini berasal dari
Ki Nabalu;
Ki bermaksud "ada" atau "wujud", dan
Nabalu bermaksud "semangat orang mati".
[22]
Kota adalah kata Melayu untuk "kubu", "pekan", atau "kota". Ia
juga digunakan secara resmi pada beberapa pekan lain di Malaysia, dan
juga kota, sebagai contoh,
Kota Bahru,
Kota Tinggi, dan
Kota Kemuning. Kata
Kota juga digunakan secara tidak resmi untuk merujuk kepada setiap pekan atau kota. Oleh itu, terjemahan langsung nama
Kota Kinabalu ke dalam bahasa Inggris ialah "Kinabalu City".
Nama asli
Selain
Jesselton, ada beberapa teori lain tentang nama asal Kota Kinabalu. Yang paling populer, seperti yang disebutkan di atas, adalah
Api-Api, atau hanya
Api. Tempat ini dinamakan seperti itu oleh penduduk setempat, terutama kaum
Bajau, untuk memperingati pembakaran kantor pemerintahan Inggris di
Pulau Gaya oleh
Mat Salleh,
[23] serta kejadian pembakaran lain yang biasanya dilakukan oleh bajak laut.
Wendy Law Suart menulis tentang nama Api-Api dalam bukunya yang berjudul
Lingering Eye,
Di
Museum Negara bagian Sabah terdapat peta
Belanda Borneo dan
Sulawesi tertanggal tahun 1657 yang menunjukkan bahwa Jesselton dari awal memang diberi nama Api Api. Nama
Api-Api mungkin memiliki kaitan dengan
pohon di tepi pantai yang memiliki akar pernafasan yang bernama sama.
[14][24]
Dalam bahasa Tionghoa, kota ini dikenal sebagai "Api" dan disebut orang
Hakka sebagai 亚庇 (hanzi sederhana; hanzi tradisional: 亚庇; pinyin:
Ya Bi)
Terdapat perkiraan bahwa kawasan Kota Kinabalu sekarang sebenarnya dinamai sungai terdekat yang disebut
Sungai Api-Api.
[14] Selain Api-Api, satu lagi nama yang sempat diungkap adalah
Deasoka, yang bermaksud "di bawah pohon kelapa".
[25]
Penduduk setempat Bajau menggunakan nama ini untuk mengacu pada sebuah
desa di bagian selatan kota yang dipenuhi pohon kelapa. Nama lain adalah
Singgah Mata yang bermaksud "mata transit", tetapi bisa juga
diterjemahkan sebagai "menyenangkan mata". Nama tersebut adalah nama
yang diberikan nelayan dari Pulau Gaya yang merujuk kepada kawasan yang
sekarang ini merupakan pusat kota Kota Kinabalu.
[26]
Pada masa kini, semua nama ini digunakan sebagai nama jalan atau
bangunan di sekitar kota. Beberapa contoh adalah Lintasan Deasoka,
Api-Api Centre dan Jalan Singgah Mata.
Ibu kota
Peta Kota Kinabalu dan daerah kota sekitar. Garis biru menunjukkan
jalan-jalan utama, garis kelabu menunjukkan jalur kereta api, dan garis
bertitik merah jambu menunjukkan perbatasan
daerah.
Sebagai ibu kota Sabah, Kota Kinabalu memainkan peran yang penting
dalam politik dan ekonomi penduduk di seluruh negara ini. Ini merupakan
daerah pemerintahan utama negara di mana letak hampir semua kantor
kementerian dan lembaga pemerintah. Kebanyakan lembaga dan departemen
pemerintah federal Malaysia
juga terletak di Kota Kinabalu. Dewan Undangan Negeri Sabah terletak di
Teluk Likas yang terdekat. Ada empat anggota parlemen (MP) yang
mewakili 4 kawasan parlemen di kota: Sepanggar (
P.171), Kota Kinabalu (
P.172), Putatan (
P.173), dan Penampang (
P.174).
Kota ini juga memilih 9 wakil badan legislatif negara dari daerah DUN
Karambunai, Inanam, Likas, Api-Api, Luyang, Tanjung Aru, Petagas,
Kepayan, dan Moyog.
[27]
Pemerintah daerah dan definisi kota
Kota ini diatur oleh
Balai Kota Kinabalu. Walikota saat ini (2013) adalah Datuk Abidin Madingkir, yang menjabat dari Datuk Iliyas Ibrahim pada 2 Februari 2011.
[28] Datuk Iliyas adalah
walikota kedua setelah menjabat dari Datuk Abdul Ghani Rashid pada tahun 2006. Kota ini memperoleh
status kota pada 2 Februari 2000.
[9] Sebelum ini ia diatur oleh Kotamadya Kota Kinabalu.
Kawasan kota ini juga merupakan
daerah, yang sebelumnya
munisipalitas Kota Kinabalu. Dengan area seluas 351 kilometer persegi, ia adalah daerah yang terkecil tetapi yang memiliki terpadat di Sabah.
[29] Kawasan kota mencakup
Tanjung Aru dan
Kepayan di selatan, sehingga
Telipok dan
Sepanggar di utara. Kawasan kota-kota juga meluas ke daerah
Penampang[30] di selatan perbatasan kota, yang termasuk kota-kota
Donggongon dan
Putatan. Kawasan kombinasi Kota Kinabalu (daerah) di
Penampang dan
Putatan dikenal sebagai
Greater Kota Kinabalu (Kota Kinabalu Raya).
[31]
Daerah Penampang memiliki area seluas 466 kilometer persegi, dan diatur oleh Dewan Daerah Penampang.
[32]
Hubungan Internasional
Beberapa negara telah mendirikan konsulat mereka di Kota Kinabalu, antaranya termasuk
Australia,
Brunei,
Finlandia,
Indonesia,
Jepang,
Perancis,
Swedia dan
Britania Raya.
[33]
Kota Kinabalu kini mempunyai empat
kota kembar dan satu
provinsi kembar.
Geografi
Pemandangan matahari terbenam di Sutera Harbour, Kota Kinabalu.
Kota Kinabalu terletak di pantai barat Sabah. Kota ini terletak di dataran yang sempit di antara
Banjaran Crocker ke timur dan
Laut Cina Selatan ke barat. Ada enam pulau di luar pantai kota. Yang terbesar adalah
Pulau Gaya yang merupakan bekas lokasi penempatan
Inggris yang pertama. Sekitar 8.000 orang tinggal di sana.
[39] Pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni, diantaranya
Pulau Manukan, Pulau Mamutik, Pulau Sapi, Pulau Suluk dan Pulau Sepanggar, terletak di utara berseberangan dengan Taman Nasional
Teluk Sepanggar.
[40]
Pemandangan matahari terbenam di Kota Kinabalu.
Tanah rata terkonsentrasi di pusat kota, dan ada batasan yang ketat
untuk ketinggian bangunan: bandara terletak 7 km (4 mil) dari kota dan
daerah kota berada langsung dalam jalur penerbangan. Kebanyakan kawasan
Distrik Pusat Bisnis (
Central Business District, (CBD)) hari ini dibangun di atas
tanah yang reklamasi dari laut.
[2]
Kehidupan tumbuhan asli kebanyakan sudah hilang, tetapi beberapa bukit
di dalam kota (terlalu curam untuk dibangun gedung) masih ditutupi
dengan
hutan hujan tropis.
Salah satunya adalah Signal Hill, yang berbatasan dengan CBD arah ke
pantai. Di kawasan Teluk Likas, sisa hutan bakau yang luas sudah hampir
hilang.
[41] Pada tahun 1996, negara telah menetapkan 24 acre (97,000
m²) hutan sebagai kawasan yang dilindungi. Hutan ini kini dikenal sebagai
Kota Kinabalu Wetlands. Tempat perlindungan itu diberikan perlindungan tambahan sebagai Situs Warisan Budaya Negeri pada tahun 1998.
[41]
Lima pulau (Gaya, Sapi, Manukan, Sulug, Mamutik) yang berhadapan dengan kota dipelihara sebagai
Taman Nasional Tunku Abdul Rahman. Taman ini diberi nama untuk menghormati
Perdana Menteri Malaysia pertama
Tunku Abdul Rahman[2], dan merupakan tempat rekreasi populer bagi wisatawan dan penduduk lokal.
[42]
Pusat kota Kota Kinabalu kebanyakan merupakan kawasan bisnis dan
administrasi pemerintah yang termasuk Karamunsing, daerah pelabuhan
(Tanjung Lipat), Signal Hill, Kampung Air, Sinsuran, Segama, Asia City,
Gaya Street (Kota Lama), Kota Berhasil, Api-Api, Sutera Harbour dan
Sembulan. Lingkungan dan pinggiran perumahan termasuk Kepayan Ridge,
Tanjung Aru,
Petagas,
Kepayan, Lido, Lintas, Nosoob, Bukit Padang, Luyang, Damai, Likas dan Kolombong. Kota ini semakin
berkembang sehingga menjangkau ke kota
Inanam,
Menggatal,
Sepanggar,
Telipok dan selatan perbatasan daerah
Penampang,
Putatan, dan
Lok Kawi.
[43]
Kota Kinabalu umumnya berada jauh dari pusat pemerintahan utama negara, terletak sekitar 1.624 kilometer (1,009 mil) dari
Kuala Lumpur yang berada di
Semenanjung Malaysia[44] dan juga 804 kilometer (500 mil) dari
Kuching, ibu kota
Serawak.
[45]
Iklim
Kota Kinabalu memiliki
iklim hutan hujan tropis, di bawah
klasifikasi iklim Köppen.
Namun, kota ini memiliki musim-musim yang terasa lebih basah dan lebih
kering. Pada bulan Februari, kota ini menerima rata-rata curah hujan 60
mm, yang layak untuk iklim hutan hujan tropis. Dua musim hujan yang
menjadi ciri iklim bagian Sabah ini adalah Muson Timur Laut dan Muson
Barat Daya. Muson Timur Laut terjadi antara November dan Maret dengan
suhu sejuk dan kurang hujan, sementara Muson Barat Daya terjadi antara
Mei dan September yang membawa suhu panas dan lebih banyak curah hujan.
Ada juga dua transisi
muson yakni dari April hingga Mei, dan September hingga Oktober.
[46]
Perubahan suhu sepanjang tahun adalah kecil. Namun, April dan Mei
umumnya bulan terpanas, sementara Desember dan Januari sering tersejuk.
Selama periode tersejuk (Desember dan Januari), beberapa gelombang angin
dingin bertiup dari
Siberia yang kadang-kadang menurunkan suhu pada awal pagi hingga 20 °C.
[47]
Curah hujan sangat bervariasi sepanjang tahun. Bulan Februari dan Maret
biasanya bulan-bulan panas terik dan kering, sedangkan curah hujan
mencapai puncaknya pada periode transisi muson sekitar Oktober.
Kelembapan relatif cukup tinggi sepanjang tahun.
[48]
[sembunyikan]Data iklim Kota Kinabalu pada tahun 2013 (Minimal Hujan : 2009-2012) |
Bulan |
Jan |
Feb |
Mar |
Apr |
Mei |
Jun |
Jul |
Agt |
Sep |
Okt |
Nov |
Des |
Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) |
29
(84) |
29
(84) |
30
(86) |
31
(87) |
31
(87) |
31
(87) |
30
(86) |
30
(86) |
30
(86) |
30
(86) |
30
(86) |
30
(86) |
30.1
(85.9) |
Rata-rata terendah °C (°F) |
22
(71) |
22
(71) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
23
(73) |
22.8
(72.7) |
Presipitasi mm (inci) |
169
(6.65) |
73.8
(2.906) |
53
(2.09) |
192
(7.56) |
0
(0) |
0
(0) |
0
(0) |
0
(0) |
0
(0) |
0
(0) |
0
(0) |
0
(0) |
487.8
(19.206) |
Curah hujan mm (inci) |
278.8
(10.976) |
120.7
(4.752) |
136.9
(5.39) |
167.4
(6.591) |
192.9
(7.594) |
311.9
(12.28) |
319.3
(12.571) |
234.9
(9.248) |
294.4
(11.591) |
252.2
(9.929) |
328.8
(12.945) |
216.9
(8.539) |
2.855,1
(112,406) |
Sumber: Weatherbase[49] |
[tampilkan]Data iklim Kota Kinabalu pada tahun 2012 |
[tampilkan]Data iklim Kota Kinabalu pada tahun 2011 |
[tampilkan]Data iklim Kota Kinabalu pada tahun 2010 |
[tampilkan]Data iklim Kota Kinabalu pada tahun 2009 |
Demografi
Tidak ada nama atau gelar resmi dan juga
demonim untuk menggambarkan rakyat Kota Kinabalu. Satu cara mudah untuk menggambarkan orang kota di sini adalah "
orang KK". Istilah "K.K-ian" juga kadang-kadang digunakan.
[6] Umumnya, semua orang dari Sabah disebut "orang Sabah".
[50]
Gereja Katedral Sacred Heart'.
Etnik dan agama
Laporan Statistik Malaysia 2010 menunjukkan bahwa wilayah kota Kota Kinabalu memiliki populasi 452.058.
[1] Pada saat ini, penduduk di kota ini memiliki berbagai campuran
ras dan
etnis yang berbeda. Warga asing membentuk mayoritas penduduk kota dengan 110.556 orang diikuti dengan
Tionghoa (93.429),
Bajau (72.931),
Kadazan-Dusun (69.993),
Bumiputra (59.607),
Melayu Brunei[51] (35.835),
Murut (2.528),
India (2.207) dan lain-lain (5.482).
[52] Orang Tionghoa kebanyakan adalah orang
Hakka dan sebagian besar menetap di daerah Luyang. Distrik
Penampang dihuni oleh
Kadazan, sedangkan kaum
Bajau kebanyakan tinggal di Likas, Sembulan dan Karambunai.
Orang Melayu Brunei dan Bajau beragama
Islam.
Kadazan menganut agama
Kristen, sedangkan orang Tionghoa menganut agama
Buddha atau Kristen. Ada juga sejumlah kecil penganut
Hindu,
Sikhisme,
Animisme; sejumlah kecil
Sekularisme juga ada.
Ada juga sejumlah besar orang
Filipina di Kota Kinabalu. Gelombang pertama imigran tiba pada abad ke-15 saat
penjajahan Spanyol, sedangkan beberapa pengungsi tiba pada awal 1970-an karena masalah pemberontakan di selatan
Filipina. Sejumlah besar dari mereka sekarang terdiri dari pekerja asing yang tiba pada tahun 1970-an. Kebanyakan pendatang awal telah
beralih kewarganegaraan menjadi rakyat
Malaysia, namun ada juga yang masih hidup tanpa dokumentasi di sekitar kota ini yang dianggap sebagai
pendatang haram.
[53] Kebanyakan pendatang Filipina adalah berkebangsaan
Suluk dan
Tausug. Ada juga sejumlah besar masyarakat
Indonesia yang tinggal di sekitar kota yang sebagian besar datang dari
Sulawesi,
Jawa,
Kalimantan dan pulau
Flores, bagian dari
Kepulauan Sunda Kecil.
[54]
Ada sejumlah kecil penduduk
India,
Pakistan dan
Eurasia
yang menetap di sekitar kota. Baru-baru ini juga jumlah ekspatriat yang
tinggal di kota, baik secara sementara atau tetap juga meningkat.
Kebanyakan datang dari
Korea Selatan,
Jepang,
Australia, dan juga
Eropa.
Perkawinan bukanlah suatu hal yang luar biasa di sini dan pernikahan campur antara
Tionghoa -
Kadazan adalah sangat biasa.
[55] Anak-anak bangsa campuran Kadazan dan Tionghoa disebut sebagai Sino-Kadazan atau hanya "Sino".
[55]
Bahasa
Penduduk Kota Kinabalu umumnya berbicara
Bahasa Melayu dengan memiliki
bahasa kreol Sabah.
[50] Hampir 50% penduduk Kota Kinabalu keturunan Tionghoa.
[56] Bahasa Hakka dan
Mandarin dituturkan oleh orang Cina. Selain itu, kebanyakan orang Cina juga dapat berbicara dalam bahasa
Kanton. Hampir semua penduduk juga dapat berbicara
bahasa Inggris, terutama generasi muda. Pada hari ini, kebanyakan orang sudah dapat berbicara dalam
bahasa Inggris
dasar. Namun, beberapa mengalami kesulitan berbicara dengan lancar
karena perbendaharaan kata yang terbatas dan kurangnya umum penggunaan
bahasa Inggris sebagai
lingua franca percakapan di kalangan rakyat Sabah secara keseluruhan.
Penggunaan
Bahasa Kadazan dan
Dusun
sangat signifikan di seluruh Sabah terutama di kota-kota besar atau
kota-kota seperti Kota Kinabalu. Beberapa usaha telah diambil oleh
beberapa pihak untuk memulihkan penggunaan bahasa tersebut. Kedua bahasa
ini telah dianggap sebagai
bahasa terancam, begitu juga dengan budaya etnis
Kadazan-Dusun.
[57]
Ekonomi
Selain menjadi ibu kota, Kota Kinabalu juga merupakan pusat utama
industri dan komersial bagi Sabah. Ekonomi didominasi oleh sektor
industri utama seperti pertanian, perikanan, kehutanan, dan minyak dan
gas. Dari segi sejarah, sektor sekunder menguasai ekonomi, tetapi karena
urbanisasi yang pesat dan pembangunan ekonomi, sektor sekunder ini
kemudian perlahan-lahan menurun. Lebih-lebih lagi baru-baru ini, satu
langkah ke arah yang lebih ke
industri berbasis sektor jasa telah dilakukan.
[4] Perusahaan dalam negeri, luar negeri dan bank perdagangan internasional, serta beberapa perusahaan
asuransi dan perusahaan lain memiliki kantor pusat atau cabang mereka di sini.
Orang Cina perantauan juga banyak menyumbang kepada pembangunan KK sejak migrasi mereka lewat abad ke-19.
[58] Peran asli mereka adalah sebagai '
kuli' (kerja perbudakan) dan kini banyak yang menjadi pemilik toko.
[58]
Beberapa industri dan perusahaan manufaktur juga memiliki pabrik
mereka di sini terutama di daerah-daerah industri seperti Likas,
Kolombong, dan
Inanam. Pembangunan berkelanjutan dari 8.320-acre (33.7
km²)
Taman Industri Kota Kinabalu (KKIP) di Sepanggar juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan industri dan komersial di kota dan menjadi pusat
pertumbuhan utama di
Malaysia Timur, sebagaimana juga tujuan untuk wilayah BIMP-EAGA (Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur
Brunei -
Indonesia -
Malaysia -
Filipina).
[59] Kota Kinabalu juga menjadi tuan rumah beberapa kegiatan nasional, regional dan juga konferensi internasional atau
pameran dagang pada setiap tahun termasuk Ekspo Internasional Biennial Sabah, Konferensi ePelancongan Asia Pasifik oleh
Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Kongres Teknik
Australia ASEAN, serta lain-lain lagi. Kegiatan seperti ini biasanya diadakan di resort Sutera Harbour.
Transportasi
Darat
Jalan pedalaman yang menghubungkan bagian kota yang berbeda umumnya dikenal sebagai
jalan negeri. Jaringan jalan ini dibangun dan dikelola oleh departemen
Bekerja Malaysia.
[60] Kebanyakan jalan pedalaman utama adalah
jalan raya kembar. Salah satu jalan utama di sini adalah Jalan Lintas-Jalan Tuaran Bypass, yang berfungsi sebagai
jalan lingkar, mengelilingi kota dan menghubungkan daerah dan daerah pinggiran di sekitar seperti
Putatan,
Penampang, Luyang, Likas,
Inanam,
Menggatal,
Sepanggar, dan
Tuaran. Kota Kinabalu dihubungkan oleh
jalan tol dengan kota-kota yang jauh di sekitar
Sabah terutama melalui
jalan federal yang dikelola oleh Departemen Pekerjaan Umum. Jalur jalan raya dari kota ini termasuk:
[61]
Transportasi Umum
Layanan bus sering beroperasi di sekitar kota. Bus kecil atau van juga digunakan selain bus sebagai
transportasi alternatif.
[62]
Ada dua terminal bus utama di kawasan bisnis pusat. Terminal sepanjang
Jalan Tun Razak menyediakan layanan bus pedalaman ke berbagai kota dan
daerah pinggiran. Satu lagi terminal dekat Kota Berjaya menyediakan
layanan ke arah tujuan di selatan kota seperti (
Papar,
Tenom,
Beaufort, dan lain-lain). Terminal Bus Utara Kota Kinabalu di
Inanam menyediakan layanan bus di antara kota yang ada pada jalur menuju ke arah tujuan utara dan utara-timur Kota Kinabalu seperti (
Tuaran,
Kudat,
Ranau,
Sandakan,
Tawau,
Semporna, dan lain-lain). Layanan
taksi juga dapat ditemukan di sekitar kota.
[62]
Satu sistem kereta api yang dulunya dikenal sebagai
Kereta Api Borneo Utara telah didirikan pada tahun 1896 oleh
Perusahaan Borneo Utara Inggris.
[15][63]
Ini telah dibangun dengan tujuan utama mengangkut komoditas dari
pedalaman ke pelabuhan di kota Kota Kinabalu saat penjajahan Inggris
dulu.
[15] Jalur kereta api menghubungkan kota ini dengan
Tenom dan beberapa kota-kota lain; ia juga merupakan satu-satunya sistem kereta api yang ada di
Malaysia Timur.
[15][63] Pada hari ini, sistem kereta tersebut dikenal sebagai
Kereta Negeri Sabah dan ia menyediakan layanan harian bagi penumpang, wisatawan, serta transportasi kargo.
[15] Sebuah perusahaan terpisah yang beroperasi sebagai transportasi rekreasi pariwisata juga disebut
Kereta Borneo Utara. Stasiun kereta dan halte utama terletak di
Tanjung Aru.
[15]
Udara
Bandara Internasional Kota Kinabalu
(KKIA) (Kode ICAO: WBKK) menyediakan penerbangan yang menghubungkan
Kota Kinabalu dengan tujuan domestik dan internasional yang lain. Ini
merupakan hub kedua untuk
Penerbangan Malaysia dan
AirAsia dan terdiri dari dua terminal.
KKIA merupakan bandara kedua tersibuk di Malaysia setelah
Bandara Internasional Kuala Lumpur dan merupakan salah satu pintu masuk utama ke
Sabah dan
Malaysia Timur.
[64]
Beberapa tujuan penerbangan dari bandara ini mencakup:
Jakarta,
Shenzhen,
Seoul,
Shanghai,
Guangzhou,
Hong Kong,
Macau,
Jakarta,
Cebu,
Singapura,
Taipei,
Kaohsiung, dan kota-kota lain, baik di dalam atau di luar Malaysia. Selain itu
KKIA juga merupakan hub kedua untuk
MASwings, yang melayani penerbangan ke kota-kota kecil dan pedesaan di Malaysia Timur.
Laut
Terminal Feri Kota Kinabalu menyediakan layanan harian ke
Pulau Manukan,
serta pulau-pulau lain. Dari kiri adalah Pulau Sulug, dan di sebelah
kanan adalah Pulau Mamutik dan Pulau Manukan (yang lebih besar).
Kota Kinabalu memiliki dua pelabuhan yaitu: Pelabuhan Kota Kinabalu
dan Pelabuhan Kontainer Teluk Sepanggar (SBCP). Pelabuhan Kota Kinabalu
berfungsi sebagai pelabuhan kargo, sementara SBCP beroperasi sebagai
basis
Angkatan Laut untuk
Angkatan Laut Malaysia, depot
minyak dan juga semua kargo kontainer.
[65]
Pada tahun 2004, Pelabuhan Kota Kinabalu mengelola sekitar 3,6 juta ton
kargo, ketiga tertinggi di negeri ini setelah Pelabuhan Sandakan dan
Pelabuhan Tawau.
[29] Ia bagaimanapun mengendalikan jumlah yang paling utama sebagai pelabuhan
kontainer
di negeri ini, dengan 153,793 kontainer dioperasikan pada tahun 2006.
Semua pelabuhan di Sabah dikelola dan dioperasikan oleh Sabah Ports Sdn
Bhd.
[66]
Layanan Feri Kota Kinabalu adalah terminal penumpang feri yang terletak di Jesselton Point dekat pelabuhan KK.
[67]
Ia menyediakan layanan feri dan perahu bermotor ke pulau-pulau terdekat
untuk wisatawan serta bagi penumpang yang tinggal di pulau-pulau. Ada
juga layanan feri tetap ke
Labuan.
[67]
Fasilitas umum lainnya
Pengadilan dan penegakan hukum
Pengadilan Kota Kinabalu.
Kompleks
Pengadilan terletak di sepanjang Jalan Pantai di pusat kota. Ini mencakup
Pengadilan Tinggi, Mahkamah Seksyen, dan Pengadilan Hakim.
[68]
Markas Polisi Kontingen Sabah terletak di
Kepayan.
Ada dua markas daerah di kota, yaitu Markas Polisi Daerah Kota Kinabalu
yang terletak di Karamunsing, dan Markas Kepolisian Daerah Penampang.
Keduanya beroperasi sebagai kantor polisi. Kantor polisi yang lain bisa
ditemukan di
KKIA,
Tanjung Aru,
Putatan, dan
Menggatal sementara Pondok Polisi dapat ditemukan di daerah Luyang, Likas,
Telipok, dan Babagon.
[69]
Markas polisi lalu lintas di kota ini terletak di sepanjang Jalan
Dewan dekat Gaya Street, dan markas polisi laut dekat pelabuhan feri
sekitar
Jalan Tun Razak.
Penjara Kota Kinabalu terletak di Kepayan.
[70] Lokap sementara atau sel-sel penjara juga ada di kantor-kantor polisi di sekitar kota.
Kesehatan
Rumah Sakit Queen Elizabeth.
Ada tiga
rumah sakit dan satu
klinik publik di Kota Kinabalu.
[71] Rumah Sakit Queen Elizabeth,
terletak di sepanjang Jalan Penampang dan itu adalah rumah sakit umum
yang terbesar di Sabah. Dibangun pada tahun 1957, ia adalah pusat
kesehatan yang paling penting di kota dan merupakan salah satu dari tiga
rumah sakit umum di Sabah. Rumah Sakit lain adalah Rumah Sakit
Spesialis Likas (Likas Specialist Hospital). Rumah Sakit Mesra Bukit
Padang (Bukit Padang Mental Hospital), yang dibuka pada tahun 1971,
menyediakan layanan psikiatri bagi negeri Sabah. Klinik Kesehatan Luyang
terletak sekitar 6 kilometer dari pusat kota. Juga ada beberapa klinik
gigi umum di sekitar kota, dan juga klinik desa di pinggiran kota.
[72]
Pusat Medis Sabah di Damai adalah
rumah sakit swasta
yang terbesar di Sabah. Satu lagi pusat medis swasta adalah Pusat
Spesialis Damai. Ada banyak klinik swasta yang beroperasi di sekitar
kota.
[73]
Pendidikan
Universitas
Universitas Malaysia Sabah
(UMS) merupakan universitas yang terbesar di Sabah dan didirikan pada
tahun 1994. Kampus utamanya terletak di sebidang tanah seluas 999-acre
(4.04
km²) di atas bukit yang menghadap
Laut Cina Selatan di Teluk Sepanggar, sekitar 10 kilometer di utara pusat kota. Ia juga memiliki kampus cabang di
Labuan dan dianggap sebagai salah satu universitas yang paling cantik di Malaysia.
[74][75] Universitas tertua di Sabah adalah
Universitas Teknologi Mara
Sabah yang telah didirikan oleh UiTM dan Yayasan Sabah pada tahun 1973.
Universitas ini telah disahkan oleh dewan Kota Kinabalu sebagai
universitas bebas sampah.
[76] Ada juga beberapa perguruan tinggi swasta seperti
Universitas Tun Abdul Razak, Universitas Internasional AlmaCrest,
Kolej INTI, College Komersial Kinabalu, dan Sekolah Tinggi Informatika. College Publik Tunku Abdul Rahman juga tersedia di daerah
Donggongon.
Banyak penduduk yang kaya mengirim anak-anak mereka ke luar negeri baik
untuk melanjutkan pendidikan menengah atau perguruan tinggi.
Gedung Perpustakaan Negeri Sabah.
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan Negeri Sabah terletak di Jalan Penampang dan
merupakan perpustakaan terbesar di negeri ini. Perpustakaan-perpustakaan
umum lain termasuk Perpustakaan Kota Kinabalu, Perpustakaan Cabang
Penampang dan Perpustakaan Kampung Menggatal. Semua perpustakaan ini
dikelola oleh Departemen Perpustakaan Negeri Sabah.
[77] Selain itu, perpustakaan juga tersedia di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, atau kampus universitas.
[71]
Kebudayaan dan wisata
Atraksi dan tempat-tempat rekreasi
Kebudayaan
Ada beberapa tempat budaya di kota ini.
Museum Sabah yang terletak dekat
Rumah Sakit Queen Elizabeth adalah museum utama Sabah.
[2]
Di sekitar museum juga terdapat Pusat Sains dan Teknologi, Galeri Seni
Sabah, dan Taman Etno Botani. Wisma Galeri Seni Budaya menjadi tuan
rumah tingkat internasional serta pameran seni regional. Bangunan
Hongkod Koisaan di Penampang juga merupakan rumah bagi Asosiasi
Kebudayaan Kadazan-Dusun (KDCA).
[78] Ia menjadi tuan rumah pesta tahunan
Kaamatan atau Pesta Panen, dan kontes kecantikan
Unduk Ngadau
yang diadakan serentak di bulan Maret. Kampung Monsopiad juga
menampilkan pertunjukan kebudayaan yang berkaitan dengan kebudayaan
Kadazan-Dusun. Ia dinamai legenda pahlawan Kadazan-Dusun yang berburu kepala, yaitu Monsopiad.
[79]
Kawasan bersejarah
Lapangan Merdeka merupakan situs di mana deklarasi pembentukan Malaysia terjadi.
[80] Pernyataan itu diumumkan oleh
Ketua Menteri Sabah yang pertama yaitu,
Tun Fuad Stephens pada 16 September 1963, juga dikenal sebagai
Hari Malaysia.
[80] Pada hari ini, situs tersebut menjadi tuan rumah pada perayaan Hari Kota tahunan pada 2 Februari,
Hari Merdeka pada 31 Agustus, dan beberapa festival lain.
Menara Jam Atkinson
berada sekitar Kota Berjaya. Menara jam ini telah dibangun oleh Mary
Edith Atkinson pada tahun 1905 untuk mengingat anaknya, Francis George
Atkinson.
[81] Menara ini dulunya digunakan untuk membantu jalur kapal-kapal.
[81] Ia merupakan salah satu dari tiga struktur tinggalan
Perang Dunia Kedua yang kekal sehingga ke hari ini.
[2][9] Satu lagi situs peringatan yang terkenal di sini adalah
Peringatan Perang Petagas yang terletak sekitar
KKIA. Ini adalah sebuah situs peringatan untuk mengingat mereka yang telah tewas ketika melawan
tentara Jepang
selama Perang Dunia Kedua. Ini juga merupakan tempat di mana gerilyawan
Kinabalu telah dibunuh oleh tentara Jepang pada tahun 1944. Selain itu,
Monumen Double Six, yang terletak di Sembulan turut menjadi simbol peringatan bagi negara
Sabah. Tugu ini merupakan sebuah situs peringatan untuk mengingat
Tragedi Double Six pada 6 Juni 1976 yang menelan korban
Ketua Menteri Sabah yang pertama yaitu,
Tun Fuad Stephens.
[82]
Kawasan rekreasi dan konservasi
Titian di Kota Kinabalu pada waktu senja.
Ada banyak tempat rekreasi dan kawasan konservasi di sekitar Kota Kinabalu. Anjung Samudra (
KK Waterfront) diantaranya merupakan tempat hiburan tepi pantai di pusat kota yang memiliki restoran, kafe, pub, dan klub malam.
Royal Sabah Turf Club
di Tanjung Aru juga menjadi tuan rumah untuk acara pacuan kuda mingguan
tetapi kini ia telah ditutup dan dipindahkan ke Lapangan Pacuan Kuda
Tambalang di
Tuaran disebabkan oleh pengembangan Bandara Internasional Kota Kinabalu.
Kereta Api Borneo Utara yang memulai perjalanan dari stasiun Tanjung Aru juga menawarkan wisata indah desa di
Bagian Pantai Barat dan
Bagian Pedalaman.
[15] Perjalanan kereta ini berakhir di
Tenom.
[15] Selain itu,
Sutera Harbour Golf and Country Club dekat pusat kota yang dibangun di atas
tanah reklamasi juga telah siap sepenuhnya.
[2] Tempat ini memiliki sebuah lapangan golf dan dua hotel.
Tanjung Aru yang terletak sekitar 6 kilometer (3.7 mil) dari pusat kota merupakan salah satu pantai di
Pantai Barat. Namanya diambil dari pohon sena (sejenis pohon lokal yang disebut Aru) yang tumbuh di daerah pantai.
[83] Pantai ini memiliki panjang lebih kurang 2 kilometer (1.2 mil) dan dilengkapi dengan beberapa
warung
makanan dan minuman, restoran, dan juga klub-klub hiburan malam. Di
sekitar daerah Tanjung Aru terletaknya Kinabalu Golf Club, Kebun Raya
Putera Philip, Klub Kapal Layar KK, dan Resort Pantai Shangri-La. Pantai
ini sangat terkenal dengan keindahan pemandangan matahari terbenam yang
dapat dinikmati banyak orang.
[84][85]
Cagar Burung Kota Kinabalu terletak di dalam kawasan Teluk Likas. Kawasan ini luasnya 24 acre (97,000
m²), dan merupakan kawasan hutan alami yang masih ada hingga sekarang di sepanjang wilayah pantai Kota Kinabalu.
[86] Kawasan ini disampaikan pada September 1996 oleh pemerintah negeri untuk menanamkan kesadaran terhadap nilai
lahan basah. Zoological and Botanical Gardens Sabah (
Lok Kawi Wildlife Park) itu terletak di
Lok Kawi, sekitar 20 kilometer (12 mil) di selatan kota. Taman ini merupakan
kebun yang pertama di Sabah. Terletak di sebidang tanah seluas 280 acre (1.1
km²), taman ini juga bisa dikatakan sebagai kebun binatang yang terbesar di Malaysia.
[87]
Taman Tun Fuad Stephens yang terletak di Bukit Padang juga merupakan
tempat joging dan mendaki yang populer di kalangan penduduk setempat.
Taman ini dikelilingi oleh hutan dan sebuah danau buatan manusia. Di
tempat ini juga terdapat beberapa gerai makan dan restoran.
Taman Tunku Abdul Rahman adalah Taman Nasional yang terdiri dari pulau Sapi, Mamutik, Manukan, Sulug dan Gaya.
[2] Pulau-pulau tersebut adalah tempat populer untuk
menyelam.
Taman ini dapat dicapai dengan menggunakan perahu yang ada di terminal
feri dengan jarak tempuh sekitar 15 sampai 30 menit. Sungai Babagon, di
Penampang, dan air terjun Kiansom dekat Inanam juga merupakan tempat
yang populer untuk piknik dan mandi.
[88]
Di daerah pedesaan, lebih kurang 70 kilometer (43 mil) dari Kota Kinabalu terdapat
Taman Nasional Banjaran Crocker yang berdekatan dengan
Keningau.
Taman Crocker adalah tempat yang populer untuk pendakian dan juga
perkemahan hutan. Selain itu, Kota Kinabalu juga merupakan pintu masuk
ke salah satu
taman nasional yang paling populer di Malaysia, yaitu
Taman Nasional Kinabalu.
[89] Perjalanan ke taman ini memakan waktu dua jam dari kota. Di taman nasional ini terdapat
Gunung Kinabalu. Selain itu,
Cagar Rafflesia, (30 kilometer (19 mil) dari kota) yang berada di
Tambunan
dan berbatasan Taman Nasional Banjaran Crocker, juga merupakan tempat
menarik wisatawan. Spesies bunga yang terbesar di dunia, yaitu
Rafflesia,
tersedia di sini. Sekitar di sini juga adalah Gunung Emas Highland
Resort yang merupakan satu lagi tempat yang terkenal dengan pemandangan
dan udara sejuk. Ladang Buaya Tuaran, yang berada sekitar 30 kilometer
(19 mil) ke utara kota memiliki sekitar 1.400 ekor buaya dalam kandang
yang menjadikannya peternakan buaya terbesar di Sabah.
[90]
Atraksi lain
Menara Tun Mustapha,
(sebelumnya dikenal sebagai Menara Yayasan Sabah) merupakan bangunan 30
lantai yang didukung oleh batang baja regangan tinggi, ia merupakan
satu dari tiga bangunan di dunia yang dibangun menggunakan metode ini.
[91]
Bangunan lain yang menjadi menarik pengunjung antaranya
rumah bertiang tinggi yang dapat ditemukan di daerah Sembulan, Tanjung Aru, Kampung Likas, dan Desa Pondo di
Pulau Gaya.
[92] Rumah-rumah ini dibangun di atas perairan pantai dangkal dan merupakan rumah khusus bagi kaum
Bajau dan penduduk
Suluk dan Tausūg.
[93]
Masjid Sabah
di Sembulan juga merupakan masjid terbesar di Sabah sementara Masjid
Kota di Teluk Likas merupakan satu lagi keunggulan terpenting di kota.
[94]
Kawasan perbelanjaan
Kota Kinabalu juga memiliki beberapa pusat perbelanjaan yang menarik
banyak pengunjung, di antaranya: Kompleks Karamunsing, Centre Point,
Wisma Merdeka, Warisan Square, Plaza Wawasan, Kompleks Asia City
[2], City Mall, KK Plaza, dan Suria Sabah. Pusat perbelanjaan yang terbesar adalah
1Borneo.
[62]
Kawasan perbelanjaan yang baru dibangun di Kota Kinabalu termasuk Suria
Sabah Shopping Mall yang kini menempatkan GSC Kota Kinabalu dan juga
Megalong Shopping Mall yang terletak di daerah Penampang.
[62] Di Karamunsing pula, ada Kompleks Karamunsing.
[95] Selain itu, di pasar mingguan Gaya Street juga ada banyak
pedagang kaki lima lokal yang menjual berbagai barang dan
cendera mata etnik budaya tradisional.
[96] Pasar Kraftangan Kota Kinabalu (yang sebelumnya dikenal sebagai Pasar Filipina) atau
Kota Kinabalu Handicraft Market juga menjual kerajinan, cendera mata, dan makanan tradisional.
[97]
Hiburan
Ada empat bioskop di Kota Kinabalu: dua
Golden Screen Cinemas
(dikenal sebagai GSC), Cathay Cineplex, Growball Cineplex dan Megalong
Cineplex. GSC terletak di dalam Mall Suria dan di bagian lain
1Borneo.
[98] Kedua cabang GSC memuat delapan ruang bioskop masing-masing. Surya Shopping Mall memiliki dua ruang 3D sementara
1Borneo memiliki satu ruang 3D. Growball Cineplex dan Megalong Cineplex juga memiliki satu ruang 3D di bioskop masing-masing.
Olahraga
Kompleks Olahraga Likas Kota Kinabalu menyediakan fasilitas untuk berbagai kegiatan olahraga dan rekreasi untuk penggunaan umum.
[71] Antara lain ia juga memiliki stadion sepak bola
[99],
hoki, badminton, tenis, squash, gym, kolam renang ukuran Olimpiade. Ini
adalah kompleks olahraga yang terbesar di Sabah dan telah menjadi tuan
rumah beberapa acara olahraga internasional.
[71] Stadion Likas adalah rumah bagi tim sepak bola (
SabaHawks) yang juga dikenal sebagai
Sabah FA yang sedang bertanding dalam
Liga Utama Malaysia. Ada satu lagi kompleks olahraga di Penampang yang juga memiliki sebuah stadion sepak bola berukuran penuh.
Ada empat lapangan golf di Kota Kinabalu, diantaranya
Sabah Golf and Country Club di Bukit Padang,
Kinabalu Golf Club, di Tanjung Aru,
Sutera Harbour Golf and Country Club, dan
Karambunai Golf and Country Club.
[100]
Kota Kinabalu juga telah menjadi tuan rumah untuk beberapa acara olahraga tingkat nasional seperti
SUKMA 2002, serta kejuaraan internasional seperti
Kejuaraan Karate Dunia 1994[101] dan
Kejuaraan BWF Super Series 2008.
[102] Selain itu, ia juga merupakan titik awal internasional tahunan Tantangan Borneo Safari 4x4.
[103] Kota ini juga menjadi tuan rumah dan merupakan salah satu sirkuit untuk F2
Perahu Daya UIM Seri Piala Dunia yang dilangsungkan pada bulan Desember setiap tahun sejak 2007.
[104]
Tokoh terkenal
Kota Kinabalu adalah rumah bagi beberapa musisi independen yang meraih kesuksesan di
Semenanjung Malaysia seperti penyanyi-penulis lagu
Pete Teo, penyanyi asal Taiwan
Gary Chaw, dan pemain
gitar akustik Roger Uang. Kota ini juga merupakan tempat kelahiran kepribadian televisi Malaysia yang populer, yaitu
Daphne Iking. Penyanyi
R&B yang populer di Australia yaitu
Che’Nelle (Cheryline Lim), juga berasal dari kota ini. Begitu juga dengan pemenang musim ke-6
Akademi Fantasia,
Stacy, yang berasal dari
Penampang yang juga termasuk dalam wilayah Kota Kinabalu.
[105]
Musik
Kota Kinabalu adalah tuan rumah salah satu festival jazz favorit Asia, yaitu Festival Jazz KK yang merupakan acara tahunan.
[106] Pemusik internasional seperti
Son2nos (
Venezuela), Jazz Korea
Nah Youn Sun yang memenangkan penghargaan diva,
Hong Kong Junk Unit,
Malaysia's Double Take,
Atilia, dan
Mood Indigo dari
Inggris pernah tampil dalam konser di festival ini.
[107]
Majalah
Bandwidth Street Press
merupakan majalah gratis di Kota Kinabalu yang isinya mempromosikan
musisi lokal asal Sabah. Majalah ini diluncurkan pada Maret 2009 dan
didukung oleh pemerintah setempat dan juga Menteri Lingkungan
Kebudayaan, dan Pariwisata Sabah, yaitu
YB Datuk Masidi Manjun, untuk memperkenalkan dan memajukan musik lokal.
[108]
Pranala luar
Referensi